Selasa, 12 April 2016

SnapChat Perluas Area Bisnis di Hardware Wearable

Postingan terakhir sebelum bobog nih,, ceilah bobog, manja amat kata2nya, hehe..



Bisnis media sosial dan aplikasi messenger sangat menguntungkan dan juga menjanjikan, tetapi semakin beredarnya aplikasi messenger di dunia membuat para pengembang aplikasi messenger memutar otak untuk tetap eksis selain core bisnisnya. Sebagai contoh Facebook yang kemudian berbisnis ecommerce, akuisisi terhadap WA dan Instagram. Kemudian Line yang kemudian juga berbisnis dengan boneka-boneka sticker. SnapChat sebagai aplikasi messenger baru tidak mau ketinggalan untuk mengembangkan bisnisnya.

SnapChat dikabarkan sedang memperluas area bisnisnya. Buktinya sebuah berita lowongan pekerjaan yang diterbitkan oleh perusahaan ini, SnapChat tampaknya sedang menyusun tim yang bakal mengemban tugas mengembangkan perangkat-perangkat wearable atau perangkat yang bisa dipakai berupa smartglass. Kalau SnapChat adalah aplikasi yang berbasis software, tapi lain dengan lowongan pekerjaan ini. Perusahaan akan mencari orang-orang yang ahli dalam bidang hardware. Yups SnapChat mengindikasikan akan membuat sendiri perangkat wearable.



Gerak SnapChat untuk mengembangkan perangkat wearable sebenarnya bukan hanya dipicu oleh perekrutan tenaga ahli kali ini. Perekrutan sebelumnya telah menguatkan indikasi ke arah itu. Nama pertama adalah Mark Dixon, mantan rekrutan Microsoft untuk headset HoloLens. Sekarang ia menjabat sebagai salah satu anggota tim di Snapchat. Kemudian Eitan Pilipski yang bergabung Januari lalu, ia merupakan salah satu pentolan Vuforia, sebuah tim Qualcomm yang juga fokus ke pengembangan augmented reality atau AR di smartglass dan smartphone


Kali ini Snapchat sedang mencari tambahan pekerja di bagian “3D Computer Vision Engineer” yang berkaitan erat dengan penglihatan komputer. Orang yang dianggap memenuhi kriteria akan ditempatkan di bawah divisi Snap Lab. Staff tersebut akan bergabung dengan “Mobile Prototype Designer” yang juga akan berada di bawa divisi yang sama.

Dua tahun lalu, Snapchat juga membeli sebuah startup bernama Vergence Labs. Startup ini berkiprah di pembuatan kacamata yang dapat merekam apa yang dilihat oleh pemakainya. Lima orang yang berada di Vergence Labs saat ini masih berstatuskan pekerja Snapchat, termasuk sang founder dan dua perancang produk konsumer.

Nah melihat gerakan dan juga pengembangan bisnis SnapChat diatas mengindikasikan bahwa bisnis piranti lunak yang mereka geluti riskan dengan berbagai resiko seperti kebosanan, penurunan tren, ancaman pesaing dan lain-lain dalam jangka panjang.

0 komentar:

Posting Komentar