Sama
seperti facebook, twitter, Google+ pun mempunyai beberapa fitur yang
gagal. Gagal disini maksdunya adalah gagal berkembang. Mungkin karena
tidak sesuai ekspektasi pengguna. Jadi kurang terpakai..
Berikut beberapa fitur yang gagal fi Google+ :
Google games
Google semua mengira dengan memperkenalkan Game berkualitas, Maka Pengguna facebook pecandu Game akan berpndah ke Google+. Waktu itu, Facebook timeline terlalu ramai dengan game update dan game invite. Google+ memberi solusi dengan cara memisah antara Timeline update status dengan timeline update game. Sayangnya, dengan berjalannya waktu, Komponen ini hilang dari Google+.
Google+ Spark Google+ Spark adalah layanan yang menampilkan Artikel paling populer di pencarian Google. Sayangnya tema yang terlalu general tidak membuat orang suka dengan Spark. Bagi para pecinta Teknologi, Google+ justru sangat menarik karena kita bisa langsung membaca artikel populer saat ini. Google menghentikan spark dan emngganti dengan WhatsHot dan Trend. Whatshot akan menampilkan artikel atau video paling banyak di share saat ini dan trend lebih mirip Twitter trend.
Google Helpout
Google Helpout tidak sepenuhnya merupakan produk google+, helpout adalah usaha google mengimplementasikan hangout untuk membantu dalam proses elearning. Dalam proses elearning ini, nantinya ada tentor dan ada siswa. Tentor mencharge siswa perjam (misal 10usd/jam). Sebagian tentor helput juga menyediakan layanan free. Sayangnya, layanan ini juga mati ditengah jalan.
Google Huddle
Huddle adalah layanan chat khusus pengguna Google+. Huddle tidak dilanjutkan karen fitur ini adalah fitur redundant dari Google talk. Parahnya lagi, huddle tidak bisa chat dengan google talk. Huddle adalah fitur chat sesama google+ user. Karena semakin menambah ribet layanan chat di Google, Huddle akhirnya dilebur ke hangout.
Google+ page
Google+ page adalah layanan saingan dari Facebook Page. layanan ini terintegrasi dengan Google Places. Targetnya adalah pemilik usaha bisnis. Google page kurang sukses dan Google membuat layanan terintegrasi dengan nama Google MyBisnis dan menjadikan Google+ sebagai komponennya. Pada intinya, Google+ Gagal menarik pengguna bisnis untuk mempromosikan produkna disni. Gimana mau promo, pemakainya saja ga ada!
Google + Stream
Produk paling gagal sejauh ini. Google+ Stream intinya adalah update status ala Google+. Stream ini terlihat sepi karena pemakai sedikit. Google berusaha mengaktifkan layanan ini dengan membuat fitur baru yang masih berhubungan dengan stream yaitu collection.
Collection
Google semua mengira dengan memperkenalkan Game berkualitas, Maka Pengguna facebook pecandu Game akan berpndah ke Google+. Waktu itu, Facebook timeline terlalu ramai dengan game update dan game invite. Google+ memberi solusi dengan cara memisah antara Timeline update status dengan timeline update game. Sayangnya, dengan berjalannya waktu, Komponen ini hilang dari Google+.
Google+ Spark Google+ Spark adalah layanan yang menampilkan Artikel paling populer di pencarian Google. Sayangnya tema yang terlalu general tidak membuat orang suka dengan Spark. Bagi para pecinta Teknologi, Google+ justru sangat menarik karena kita bisa langsung membaca artikel populer saat ini. Google menghentikan spark dan emngganti dengan WhatsHot dan Trend. Whatshot akan menampilkan artikel atau video paling banyak di share saat ini dan trend lebih mirip Twitter trend.
Google Helpout
Google Helpout tidak sepenuhnya merupakan produk google+, helpout adalah usaha google mengimplementasikan hangout untuk membantu dalam proses elearning. Dalam proses elearning ini, nantinya ada tentor dan ada siswa. Tentor mencharge siswa perjam (misal 10usd/jam). Sebagian tentor helput juga menyediakan layanan free. Sayangnya, layanan ini juga mati ditengah jalan.
Google Huddle
Huddle adalah layanan chat khusus pengguna Google+. Huddle tidak dilanjutkan karen fitur ini adalah fitur redundant dari Google talk. Parahnya lagi, huddle tidak bisa chat dengan google talk. Huddle adalah fitur chat sesama google+ user. Karena semakin menambah ribet layanan chat di Google, Huddle akhirnya dilebur ke hangout.
Google+ page
Google+ page adalah layanan saingan dari Facebook Page. layanan ini terintegrasi dengan Google Places. Targetnya adalah pemilik usaha bisnis. Google page kurang sukses dan Google membuat layanan terintegrasi dengan nama Google MyBisnis dan menjadikan Google+ sebagai komponennya. Pada intinya, Google+ Gagal menarik pengguna bisnis untuk mempromosikan produkna disni. Gimana mau promo, pemakainya saja ga ada!
Google + Stream
Produk paling gagal sejauh ini. Google+ Stream intinya adalah update status ala Google+. Stream ini terlihat sepi karena pemakai sedikit. Google berusaha mengaktifkan layanan ini dengan membuat fitur baru yang masih berhubungan dengan stream yaitu collection.
Collection
adalah mengelompokan Update status berdasarka thema atau
kategorinya. Sebelumnya, Google+ hanya bisa mengupdate status
berdasarkan circle (semacam pengelompokan daftar teman) di facebook.
Collection keluar belum lama ini, jadi belum tahu apakah cara ini
efektif menarik user di Google+. Namun, dengan melihat usaha google
melepas branding Google+ diberbagai layanannya, saya sendiri yakin bahwa
layanan ini tidak lama lagi akan punah.
0 komentar:
Posting Komentar