Selasa, 12 April 2016

#130 Pesan dari CEO Biznet untuk Startup Muda

Belajar dari professional merupakan langkah yang tepat untuk kita mencari ilmu.. Kenapa?? karena orang tersebut sudah melalui asam garam terlebih dahulu. Lalu kita dapat mengikuti langkahnya dan sedikit improvisasi agar lebih menarik..
Admin kutip dari merdeka.com, wawancara dengan narasumber yaitu CEO Biznet untuk startup muda
 Kisah perjalanan pendiri Biznet

Saran pertamanya untuk startup: Proposisi nilai produk Anda harus jelas, baik itu dengan menawarkan harga atau kenyamanan yang lebih baik saat orang menggunakan produk Anda. Setelah melalui tujuh bulan pengembangan, Biznet kemudian diluncurkan pada bulan Oktober tahun 2000. Sejak saat itu, perusahaan tersebut sudah memiliki beberapa klien dan mampu menawarkan kenyamanan yang lebih sekaligus harga yang lebih bersahabat untuk pelanggan. Adi mengatakan bahwa pengguna pada saat itu dapat merasakan kualitas layanan yang setara dengan kompetitor lainnya, tetapi dengan harga yang dipotong setengahnya oleh Biznet. Tidak hanya itu, proses instalasi Biznet juga cepat karena hanya memakan waktu sekitar tiga hari. Para pemain lain pada saat itu, membutuhkan sekitar tiga bulan untuk instalasi pertamanya.
 
"Ini seperti menjual nasi goreng. Jika Anda membuka gerai Anda hari ini, sudah pasti akan ada pembeli yang membeli makanan Anda saat itu juga. Jika Anda memiliki produk yang cocok dengan keinginan pasar, maka Anda akan memiliki pembeli."
Saran kedua Adi bagikan adalah Anda harus menjadi koki untuk produk Anda sendiri. Pada saat Adi masih bekerja sebagai programmer di Amerika Serikat di masa lalu, ia mengambil kursus tambahan dari Microsoft sembari berkonsultasi dengan para pelaku ISP di Amerika untuk mempelajari industri tersebut secara detil. Di samping bekerja sebagai programmer full-time, Adi juga bereksperimen dengan laboratorium ISP pribadi di rumahnya. Ketika yakin bahwa ia telah mampu menerapkan teknologi tersebut di Indonesia, barulah ia kembali ke Indonesia dan melewati tahap tujuh bulan pembelajaran serta pengembangan yang ketat. Itu adalah cara yang sama bagi seorang koki yang memasak dan lalu memasak ulang hidangan terbarunya.
Ia mengingat kembali hari-hari dimana ia terjaga sampai larut untuk belajar mengenai server DNS. Kembali menggunakan contoh dan metafora dari memasak, ia menjelaskan bahwa bisnis restoran temannya berada dalam kondisi kritis karena kokinya mengundurkan diri dan sang pemilik bisnis tidak mampu memasak ulang jenis-jenis makanan yang dimasak oleh koki tersebut. Ya, Anda tentu dapat mempekerjakan koki lain, tetapi biayanya akan menjadi sangat mahal dan startup tidak mampu membayar itu. Jaringan restoran yang sukses seperti Bakmi GM atau KFC memiliki koki yang menjabat sekaligus sebagai pemilik.
Saran ketiga Adi adalah mengenai pemilihan waktu. Anda tidak boleh terlalu terlambat atau terlalu cepat untuk mengambil kesempatan. Ia mengambil contoh untuk perangkat Apple Newton yang menyerupai tablet pada 1993. Produk ini masih belum siap karena infrastruktur internetnya masih belum tersedia. Sebagai perangkat mobile, Apple Newton tidak dapat melakukan terlalu banyak pada saat itu1. Hadir terlalu lambat di pasar juga tidak bijak. Bagaimana Anda akan bersaing dengan para pemain lain jika mereka sudah terlebih dahulu memiliki jutaan pengguna? Tentunya akan sangat sulit. Adi mencatat bahwa hanya ada 13 gedung yang menggunakan layanan Biznet pada 2006, tetapi setelah masa itu, bisnisnya berkembang dengan sangat pesat. Saat ini, terdapat sekitar 560 gedung yang terhubung dengan layanan Biznet. Timnya pun berkembang, dari awalnya kurang dari 10 orang pada tahun 2000, hingga mencapai 800 orang karyawan saat ini.
Ketika meluncurkan startup, Anda jelas perlu memahami diri Anda sendiri dan juga pesaing Anda. Apakah Anda memiliki kemampuan untuk bersaing dengan mereka, dan bagaimana rencana Anda agar bisa bersaing nantinya. Tiga hal yang harus dimiliki oleh startup adalah integrasi antara uang, otak, dan ketekunan. Adi juga menyebutkan bahwa startup harus memiliki pemahaman di bidang manajemen keuangan. Ia tidak sekaligus menggunakan seluruh modal sebesar USD 5 juta yang dipersiapkan, melainkan menghabiskannya perlahan-lahan selama beberapa tahun.

0 komentar:

Posting Komentar